Kehidupanku
Sebut
saja nama saya ardi, kehidupan saya sama
seperti kehidupan orang orang lainnya. Saya hidup sederhana di dalam
kebahagiaan di saat kedua orang tua saya masi ada.Mereka selalu memberikan saya
pelajaran pelajaran yang sangat baik kepadaku, walaupun terkadang keras akan
tetapi mendidik dan saya paham mereka menyayangi saya lebih dari apapun.
Saya
lahir sebagai anak yang pendiam, tidak banyak bicra dan lebih banyak menyimpan
sesuatu itu sendiri, sakitpun saya tidak pernah mengeluh kepada siapapun
termasuk kpada kedua orang tua. Saya mempunyai banyak teman, teman yang selalu
care terhadap saya di masa itu. Di mana saya lebih banyak menghabiskan waktu
untuk mengisi waktu kosong bersama teman teman
Walaupun
di antara mereka saya mungkin anak yang berpenampilan sederhana tapi mereka
tidak pernah mengucilkan saya.masa itu, mereka adalah teman terhebat buat saya,
dan sekarang mereka sudah tida karna bencana tsunami.
Ya,
bencana tsunami.Bencana tersebut telah merebut semua orang orang yang saya
sayangi, teman2,orangtuaku dan adikku.Keluarga habis di renggut oleh bencana
tersebut.bencana yang sangat mebuatku tersayat sayat sampai detik ini bila saya
mengingatnya.Karna didepan mata kepalaku keluargaku terbawa arus air laut dan
meronta meronta minta tolong, sedangkan saya sendiri tidak ada daya untuk bias
menolong mereka.
Singkat
cerita, saya tinggal sebatang kara.Ditengah kepedihan itu, saya masi mempunyai
rasa syukur karna tuhan masi menyelamatkan saya.Saya melanjutkan hidup dengan
menumpang dirumah saudara dari sebelah ibu ataupun ayah saya.
Semenjak
hidup sebatang kara, berbagai macam problem saya hadapi. Dari keluarga besar
ayah saya yang sibuk memperebutkan harta peninggalan sampai dengan perpecahan
di antara mereka cuma gara gara harta.Tapi saya lebih memilih diam, dan saya
bukan tipe orang yang suka memaksakan kehendak.
Suatu
hari, saya menumpang tinggal di rumah kerabat teman saya, kebetulan mereka
mempunyai sebuah warung kecil yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari
hari.Pagi itu kebetulan saya berada di warung tersebut dan duduk sejenak untuk
menghilangkan lelah sepulang kuliah.Ntah kenapa tiba2 pemilik warung datang dan
berkata “coba buka tas kamu”, dan
betapa kagetnya saya di dalam tas saya ada banyak bungkusan rokok dari berbagai
macam merk.Mereka menuduh saya mencuri rokok di warung tersebut, dan bayangkan
mereka meminta ganti rugi 10 juta cuma untuk beberapa bungkus rokok.Mereka
mengancam akan membawa saya ke kantor polisi karna sudah mempunyai bukti di tas
saya ada rokok tersebut. Saya berkata, ‘demi
allah saya tidak mengambil rokok tersebut, karna dari tadi saya tertidur karna
lelah dan saya tidak tau kenapa rokok tersebut berada di dalam tas saya’.Di
situ hadir juga adik dari ayah saya, yaitu paman saya.Semua disitu menyudutkan
saya, padahal memang bukan saya sama sekali yang mengambil rokok tersebut.
Baik,
karna saya malas berdebat,saya memilih diam dan mengalah.Saya meminta paman
saya untuk mengambil uang peninggalan orangtua saya sebesar 10 juta untuk
mengganti mereka, uang yang saya simpan untuk biaya hidup dan kuliah saya.Saya
mengalah dengan kesalahan yang tidak saya perbuat, tidak apa apa biar semua
saya simpan sendiri.Sakit rasanya, tapi saya cuma anak yang tidak punya siapa
siapa, walupun mempunyai saudara pastinya mereka lebih mengutamakan keluarga
mereka sendiri.
Singkat
cerita, Saya berhenti kuliah.Saya memilih tinggal di tempat keluarga ibu saya
dan mencoba berwira swasta.Saat itu saya membuat usaha rental mobil baik secara
harian maupun bulanan.Saya cuma bermodalkan kepercayaan si pemilik mobil yang
mempercayakan beberapa unit mobilnya ke saya untuk saya jalani.Kebtulan masa
itu lagi banyak di butuhkan mobil untuk keperluan pembangunan pasca tsunami.
Alhamdulilah,
sejenak usaha yang saya jalani berjalan dengan lancar.Semua saya jalani sendiri
tanpa menyusahkan orang lain.Walaupun mereka menilai saya sukses dan senan,
tapi sebenarnya hati saya masi sangat merasa sedih dan saya lebih memilih
cerita bersama diri saya sendiri.
Pada
suatu hari, salah satu mobil yang lagi disewa tidak pulang pulang.Padahal sudah
lewat dari masa pinjaman.Sedangkan pemilik mobil sudah berkali kali menghubungi
saya menanyakan perihal mobil yang di sewa dan pembayaran.
Alhasil
ternyata mobil di bawa kabur, lagi lagi saya ketiban sial untuk yang
kesekian kalinya.saya yang dituding tidak jujur dan sebagainya.Lagi lagi
saya harus mengganti apa yang tidak saya perbuat.Mungkin diam saya
banyak disalah artikan orang orang, tapi diam saya karna kesabaran saya
begitu besar dan saya tipe orang 'yasudah lah'.Saya ikhlas, mungkin
tuhan masi menguji saya untuk bisa lebih baik dan baik lagi
Waiting
PART 2
EmoticonEmoticon