MotoGP - Jelang Balapan di
Sachsenring akhir pekan ini, Honda mengeluarkan komentar yang bisa memanaskan
lagi rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez. Honda menyebut Rossi sengaja
memotong tikungan demi jadi juara di Assen.
Marquez mencoba menyalip
Rossi di lap terakhir MotoGP Belanda yang berujung pada senggolan kedua
pebalap. Buntut dari kejadian itu adalah Rossi yang keluar lintasan melewati
gravel dan kembali ke trek untuk tetap berada di posisi terdepan saat menyentuh
garis finis, sementara Marquez yang bertahan di atas aspal akhirnya harus puas
dengan posisi dua.
Meski sudah dua minggu berlalu, insiden itu masih jadi pembahasan yang menarik, terlebih di akhir
pekan ini persaingan MotoGP berlanjut di Jerman. Honda yang masih menyimpan
kekecewaan atas apa yang terjadi di Assen kembali melontarkan kritik pada
Rossi.
"Marc bilang: 'Saya
sudah menyiapkan aksi itu di sepanjang akhir pekan'. Valentino bilang: 'Saya
sudah menduga akan ada aksi itu'. Saya sulit untuk berpikir bahwa Rossi tidak
siap untuk kejadian itu," ungkap Tim Prinsipal Honda, Livio Suppo.
Suppo menuding Rossi
telah dengan sengaja memilih gravel untuk memotong jalan. Itu disebutnya bisa
dilihat dari reaksi The Doctor saat Marquez datang
mendahuluinya dari sisi dalam tikungan.
"Mari anggap saja
dia sudah dengan berhati-hati mempertimbangkan kemungkinan itu. Cara dia
meluruskan laju motornya dan membuka gas secara serempak adalah indikasinya.
Dia melakukan semuanya terlalu cepat untuk menyebut itu adalah tindakan yang
tidak direncanakan. Dia sangat licik."
"Valentino pebalap
yang licin, dia sering melakukan hal yang bahkan tidak pernah dipikirkan orang
lain. Marc melaju dengan sangat cepat dan lap terakhir dia lalui secara text
book.. Tapi itu tidak cukup. Valentino adalah juara dengan tipu muslihat
dengan meluruskan laju motornya (menuju gravel) begitu dia melihat Marc
mendekat. Tabrakan itu tidak keras, itu cuma senggolan, jadi Valentino tidak
mendapat dorongan yang membuat dia keluar lintasan. Dia keluar lintasan
sendiri," papar Suppo dalam wawancaranya dengan MajalahMotosprint,
dan dikutip dari Autosport.
Suppo menyebut apa yang
terjadi di Assen mengingatkan dia akan balapan kontroversial antara Rosi dengan
Casey Stoner di Laguna Secca 2008. Saat itu Suppo dan Stoner sama-sama membela
di Ducati.
"Rossi selalu
bagus dalam membuat beragam hal berjalan sesuai maunya. Di Laguna Secca 2008
Casey Stoner lebih cepat satu detik setiap lap, tapi Rossi yang memenangi
balapan. Bisa dibilang Rossi punya kemampuan untuk membuat hal-hal yang
mengejutkan," tuntasnya.
EmoticonEmoticon